Mengukur Perilaku Konsumen Terhadap Produk

Nama                :    Naufal Hammada

Kelas                :     3ea23

Mata Kuliah     :      Perilaku Konsumen (Softskill)

Mengukur Perilaku Konsumen Terhadap Produk

  1. DEFINISI SIKAP KONSUMEN

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor yang berpengaruh dalam keputusan konsumen karena konsep sikap yang berkaitan dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek dalam menyukai suatu objek atau dapat merupakan kepercayaan konsumen terhadap berbagai manfaat dari suatu produk. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen terhadap suatu objek, atribut atau manfaatnya dimana kepercayaan bersama sikap dan perilaku berkaitan dengan atribut produk. Atribut produk sendiri merupakan karakteristik yang terdapat pada suatu produk.

  1. HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN

Menurut James F, Roger D, Blackwell ,Paul W , dan Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.

Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

  1. MEMPREDIKSI PERILAKU DENGAN SIKAP KONSUMEN

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku Konsumen, antara lain:

  • Tingkat Keterlibatan Konsumen
  • Pengukuran sikap
  • Pengaruh orang lain
  • Faktor situasional
  • Pengaruh merek lain
  • Kekuatan sikap

MODEL PERUBAHAN KEPERCAYAAN,SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksud membujuk.

Pemprosesan informasi pesan kemudian terjadi. Pada titik ini ,proses perubahan terjadi melalui jalur yang berbeda yaitu :
Jalur pengambilan keputusan(dapat di pelajari dengan a.proses Perubahan Sikap Berdasarkan
Elaboration Likelihood Model,b.Model Multiatributdan c .Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions.).
Jalur eksperiental(dapat dipelajari dengan.A.Balance Theory,Bmempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial.).
Jalur Pengaruh perilaku(dapat di pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
Hal diatas merupakan hal-hal yang dapat di perhatikan di dalam sikap dan alasan terkhir adalah mengapa perusahaan perlu mengubah Sikap Konsumen alasannya sebagai berikut :
1.Perusahaan ingin memunculkan segmen baru,dengan memunculkan segmen baru maka perusahaan dapat menambah income dari pengguna yang sudah ada maupun pengguna yang baru karena membutuhkan segmen tersebut.
2.Menghadang kecenderungan Negative Demand. Perusahaan harus menghadang atau mencegah negative demand dalam perubahan sikap konsumen yaitu agar tidak terjadi penurunan permintaan produk.
3.Memperluas lini Produk. Perusahaan berusaha mengubah sikap konsumen untuk menyesuaikan dengan lini produk yang baru.
4.Untuk membangun keunggulan Kompetitif. Agar perusahaan memiliki position yang positive di mata konsumen.

Sumber :

– http://boetarboetarzz.blogspot.com/2012/11/sikap-konsumen.html

– http://blogs.unpad.ac.id/v12stawberry/2011/12/02/sikap-konsumen/

– http://generasi1990.blogspot.com/2011/04/sedikit-teori-pemahaman-sikap-dalam.html

– http://planetkurikuri.wordpress.com/2011/04/30/bab-vii-sikap-konsumen/

– http://matasiswa.blogspot.com/2012/06/sikap-dan-perilaku.html

Motivasi Pada Perilaku Konsumen

Nama                :    Naufal Hammada

Kelas                :     3ea23

Mata Kuliah     :      Perilaku Konsumen (Softskill)

Motivasi Pada Perilaku Konsumen

Motivasi adalah dorongan dalam diri  individu yang memaksa mereka untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak dan mengambil keputusan.

Macam – macam motivasi :

  1. a)Motivasi Positif , menyangkut kebutuhan (needs), keinginan (wants) atau hasrat. Contoh : diskon, hadiah, pelayanan optimum
  2. b)Motivasi Negatif , misalnya : ketakutan (fears), dan keengganan (aversion). Contoh : Standar pembelian dalam jangka/batas waktu tertentu.

    Keduanya mempunyai fungsi yang sama dalam mendorong dan mempertahankan prilaku manusia. Maka orang menyebut keduanya : needs, wants, dan desires.

Teori – teori tentang motivasi, antara lain :

  1. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex; kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual; kebutuhan akan kasih sayang (love needs); kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

  1. Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat;  menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

  1. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)

Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan). Tampaknya pandangan ini didasarkan kepada sifat pragmatisme oleh manusia. Artinya, karena menyadari keterbatasannya, seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi obyektif yang dihadapinya dengan antara lain memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang mungkin dicapainya.

  1. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)

Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.

  1. Teori Keadilan

Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima.
Sumber :

TUGAS PERILAKU KONSUMEN SIKAP DAN MOTIVASI

http://blog.ub.ac.id/dimazrizkian/2012/03/20/perilaku-konsumen-consumer-behavior-teori-motivasi/

  1. MENGUKUR PERILAKU KONSUMEN terhadap PRODUK
  1. DEFINISI SIKAP KONSUMEN

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor yang berpengaruh dalam keputusan konsumen karena konsep sikap yang berkaitan dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek dalam menyukai suatu objek atau dapat merupakan kepercayaan konsumen terhadap berbagai manfaat dari suatu produk. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen terhadap suatu objek, atribut atau manfaatnya dimana kepercayaan bersama sikap dan perilaku berkaitan dengan atribut produk. Atribut produk sendiri merupakan karakteristik yang terdapat pada suatu produk.

  1. HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN

Menurut James F, Roger D, Blackwell ,Paul W , dan Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.

Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

  1. MEMPREDIKSI PERILAKU DENGAN SIKAP KONSUMEN

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku Konsumen, antara lain:

  • Tingkat Keterlibatan Konsumen
  • Pengukuran sikap
  • Pengaruh orang lain
  • Faktor situasional
  • Pengaruh merek lain
  • Kekuatan sikap

MODEL PERUBAHAN KEPERCAYAAN,SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksud membujuk.

Pemprosesan informasi pesan kemudian terjadi. Pada titik ini ,proses perubahan terjadi melalui jalur yang berbeda yaitu :
Jalur pengambilan keputusan(dapat di pelajari dengan a.proses Perubahan Sikap Berdasarkan
Elaboration Likelihood Model,b.Model Multiatributdan c .Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions.).
Jalur eksperiental(dapat dipelajari dengan.A.Balance Theory,Bmempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial.).
Jalur Pengaruh perilaku(dapat di pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
Hal diatas merupakan hal-hal yang dapat di perhatikan di dalam sikap dan alasan terkhir adalah mengapa perusahaan perlu mengubah Sikap Konsumen alasannya sebagai berikut :
1.Perusahaan ingin memunculkan segmen baru,dengan memunculkan segmen baru maka perusahaan dapat menambah income dari pengguna yang sudah ada maupun pengguna yang baru karena membutuhkan segmen tersebut.
2.Menghadang kecenderungan Negative Demand. Perusahaan harus menghadang atau mencegah negative demand dalam perubahan sikap konsumen yaitu agar tidak terjadi penurunan permintaan produk.
3.Memperluas lini Produk. Perusahaan berusaha mengubah sikap konsumen untuk menyesuaikan dengan lini produk yang baru.
4.Untuk membangun keunggulan Kompetitif. Agar perusahaan memiliki position yang positive di mata konsumen.

Sumber :

– http://boetarboetarzz.blogspot.com/2012/11/sikap-konsumen.html

– http://blogs.unpad.ac.id/v12stawberry/2011/12/02/sikap-konsumen/

– http://generasi1990.blogspot.com/2011/04/sedikit-teori-pemahaman-sikap-dalam.html

– http://planetkurikuri.wordpress.com/2011/04/30/bab-vii-sikap-konsumen/

– http://matasiswa.blogspot.com/2012/06/sikap-dan-perilaku.html