Tugas 3 Bhs.Inggris

NAMA                  : Naufal Hammada

NPM                     : 15212262

KELAS                  : 4Ea23

MATKUL              : BAHASA INGGRIS BISNIS 2

Transform these sentences belowe into passive voice and translate

  1. Someone locked the front door from inside
  • The front door was locked by someone from inside
  • Pintu depan dikunci oleh seseorang dari dalam
  1. Mr. joy is teaching the student now
  • The student is being teached Mr. joy now
  • Murid-murid di ajar bapak joy sekarang
  1. Millions of people are going to watch the big match between Madrid and barcelna tonight
  • The big match between Madrid and Barcelona is going to be watched tonight by millions people
  • Pertandingan antara Madrid dan Barcelona akan ditonton jutaan orang malam ini
  1. The student must return all library books a week from now
  • All library books must be returned by the student a week from now
  • Semua buku perpustakaan harus dikembalikan oleh murid seminggu dari sekarang
  1. The mechanic has not repaired the car
  • The car has not been repaired by the mechanic
  • Mobil belum diperbaiki oleh montir
  1. You can’t go inside. A well-know journalist of a leading newspaper is interviewing Mr. Richard
  • You can’t go inside. Mr Richard is being interviewed by a well-know journalis of a leading paper
  • Kamu tidak dapat pergi kedalam. Bapak Richard sedang di wawancara oleh jurnalis terkenal dari Koran ternama
  1. He is repairing my old car right now
  • My old car is being repaired by him right now
  • Mobil tua saya sedang diperbaiki olehnya sekarang
  1. The Government will give an antique painting by Salvador nail to the national gallery in spain
  • An antique painting by Salvador nail will begivenby the government to the national gallery in spain
  • Lukisan cantik karya Salvador dan nail akan diberikan oleh pemerintah ke galeri nasional di spanyol
  1. Leonardo da vinci painted monalisa many years go
  • Monalisa was painted by Leonardo da vinci many years a go
  • Monalisa dilukis oleh Leonardo davinci beberapa tahun lalu
  1. Rafael modal hit the ball hard after winning the championship
  • The ball is gitted hard by Rafael modalafter winning the chanimpionship

 

  • Bola dipukul keras oleh Rafael modal setelah memnangkan pertandingan

Tugas 2 Bhs.Inggris

Nama   : Naufal Hammada

Npm    : 15212262

Kelas   : 4EA23

  1. Modal Auxiliaries

dikenal juga dengan istilah Secondary Auxiliary Verbs merupakan kata kerja bantu yang memberikan arti tambahan pada Main Verbs dalam kalimat, seperti menunjukkan sesuatu yang akan terjadi (futurity), menunjukkan nasihat (advice), menunjukkan kewajiban (duty), menunjukkan kemungkinan (probability) dan lain sebagainya.

Penggunaan Modal Auxiliary

Yang termasuk dalam Modal Auxiliary yaitu : shall, should, will, would, can, could, may, might, must, ought, need, dare dan used. Saya akan membahas satu persatu dari Modal Auxiliary beserta penggunaan dalam kalimat.

  • Ø Simple Modal

Simple Modal (kata modal Sederhana) Jenis modal terdiri dari sembilan kata modal umum  : can, could, may, might, must, should, will, would, and shall.

Contoh kalimat :

1.)    It can rain everyday during the rainy season

Ini bisa hujan setiap hari, selama musim hujan

2.)    I couldn’t speak English a year ago

Saya tidak bisa bahasa inggris tahun lalu

3.)    She can really sing

Dia bisa bernyanyi

Ø  Complex Modal

Compex artinya ruwet alias tidak sederhana. Tentunya kalimat jenis ini terdiri dari beberapa klausa mesk begitu proses mixin klausa tersebut tidak sama seperti pada kalimat Compound.
Kalimat complex terdiri dari 2 atau lebih klausa yang mana salah satunya menjadi induk dan lainnya menjadi sub.

Contoh :

  1. The students are doing the homework because they will submit it tomorrow.

Murid-murid sedang mengejarakan PR karean meraka akan mengumpulkannya besok

  1. The teacher will return the homework after he notices the error.

Guru itu akan mengembalikan pekerjaan murida setelah dia memberikan catatan kesalahannya

  1. We know the man whom you were talking to yesterday

Kami mengenal orang yang kamu ajak bicar kemarin

  • Ø Periphrastic modal

Periphrastic modal juga disebut ‘semi-kata modal’ atau kata modal ‘quasi-kata modal’ didefinisikan oleh Leech et.al. (2002: 174) sebagai “konstruksi multi-kata yang berfungsi seperti verba modal”. Beberapa semi-kata modal bisa ditandai untuk momen  yang sedang berlangsung dan ditandai dengan terdapat subject (orangnya).

Contoh Kalimat :

  • ) When I was young, I used to play tennis very often

Ketika saya masih muda , saya digunakan untuk bermain tenis sangat sering

  • ) Milk is supposed to be good for our health.

Susu seharusnya baik untuk kesehatan kita .

  • ) They are allowed to have a break after lunch.

Mereka diperbolehkan untuk memiliki istirahat setelah makan siang .

  • Ø Ephistemic modal

Menurut Palmer menjelaskan epistemik sebagai jenis modalitas yang mengacu pada modalitas logis dan “status proposisi dalam hal komitmen si pembicara untuk suatu hal”. Epistemik sering digunakan dalam dugaan seperti pengurangan atau kesimpulan yang dibuat oleh si pembicara. Mereka dapat mengungkapkan hubungan dalam pernyataan sederhana. Namun, mereka juga bisa menambahkan beberapa indikasi perspektif mereka tentang kemungkinan bahwa hubungan menjadi kasus (Yule, 2004: 88).  Modal Ephistemic menunjukkan indikasi kemungkinan, prediksi, kewajiban, dan kepastian, diungkapkan melalui kata dapat, bisa,  boleh,  mungkin,   barangkali,   mampu, seharusnya, pasti, perlu, wajib, mesti, patut, semestinya, sebaiknya, tentu, and niscaya.

Contoh kalimat :

  • ) It must be hot outside

Pasti panas di luar

  • ) That should be surprising

Yang harus mengejutkan

  • ) She will try to lie

Dia akan mencoba untuk berbohong

  1. Pengertian Relative Clause dan Contohnya

Merupakan klausa dependen yang berfungsi menerangkan kata benda sehingga didapat informasi yang jelas mengenai benda tersebut. Untuk menghubungkan antar klausa digunakan kata penghubung seperti, that, which, who, whom, dan whose.

Contoh kalimat relative clause.

  • (1.) The woman who wears the red dress is my aunt

Wanita yang memakai gaun merah bibi saya

  • (2.) This is the bicycle that my father bought me yesterday

ini adalah sepeda yang ayah saya membeli saya kemarin

  • (3.) The man whom we met is my father’s friend

Orang yang kita temui adalah teman ayahku

Sumber :

http://zonaenglish.com/150/pengertian-modal-auxiliary.html

http://freeenglishcourse.info/pengertian-dan-contoh-kalimat-simple-compound-dan-complex-sentence/

Tugas 1 Bhs.Inggris 2

Naufal Hammada

15212262

4ea23

 

KALIMAT SUBJECT
Kalimat Subject dapat berupa :
1. Subject pronouns, yaitu kata ganti (pronoun) yang khusus digunakan sebagai subject kalimat, seperti I, you, he, she, it, we, dan they.
Contoh kalimat :
1. I am reading this article now.
2. You have been very helpful to me.
3. He told us to stay out of troubles.

Pengertian Verb

Verb (kata kerja) adalah suatu kata yang berfungsi untuk menunjukkan tindakan dari subject, menunjukkan peristiwa atau keadaan. Kata kerja bahasa Inggris ini merupakan satu dari delapan part of speech.

 

Macam-Macam Verb

Macam Verb Penjelasan dan Contoh
Transitive dan Intransitive Verb Transitive diikuti direct object (ask, bring, buy, etc), sedangkan intransitive (come, arrive, go, etc) tidak.

Contoh:

·         He sent me a postcard.
(Dia mengirimi saya kartu pos.) transitive

·         Cheryl often sneezes while cleaning house.
(Cheryl sering bersin-bersin ketika membersihkan rumah.) intransitive

Regular dan Irregular Verb Pada bentuk regular (arrive, play, study, etc), past tense dan participle didapat dengan menambahkan suffixed pada base form sedangkan pada irregular (come, cut, swim, etc), caranya lebih bervariasi.

Contoh:

·         The item arrived late.
(Barang tersebut tiba terlambat.) regular: arrive – arrived – arrived

·         Some students came late.
(Beberapa siswa datang terlambat.) regular: come – came – come

Soal Regular dan Irregular Verb
Action dan Stative Verb Action verb (eat, listen, walk, etc) menyatakan bahwa sesuatu terjadi, sedangkanstative verb (love, need, want, etc) menyatakan kondisi yang cenderung tetap.

Contoh:

·         They walked hand in hand.
(Mereka berjalan bergandengan.) action

·         I prefer tea to coffee.
(Saya lebih suka teh daripada kopi.) stative

Finite danNon-Finite Verb Finite verb (linking verb, auxiliary verb, etc) dipengaruhi tense dan subject-verb agreement, sedangkan non-finite verb (infinitivebare infinitive, dan participle) tidak.

Contoh:

·         You are growing up so fast.
(Kamu berkembang sangat cepat.) finite

·         You’re growing up so fast. non-finite

Linking Verb Linking verb menghubungkan subject of sentence dengan deskripsinya.

Contoh:

·         She is young and beautiful.
(Dia muda dan cantik.)

·         You look gorgeous.
(Kamu terlihat sangat menarik.)

Soal Linking Verb
Causative Verb Causative verb untuk menunjukkan bahwa subjek tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi.

Contoh:

had my house renovated last week.
(Rumah saya direnovasi minggu lalu.)

 

 

 

Kalimat Compliment dalam bahasa Inggris

Ada banyak rumus atau formalula yang digunakan pada umumnya ketika membuat ungkapan compliment. Namun hanya ada 4 macam yang paling sering dipakai yaitu:

1. How + Adjective + Noun + is/are.
Contoh kalimatnya adalah:
How beautiful flower is.
How big house is.
How careful jobs are.
How deep ocean is.
How kind friens are.

2. What + Adjetive + Noun.
Bebrapa contoh ungkapan compliment dengan rumus ini adalah:
What a beautiful flower.
What a big house
What a high mount
What a wonderful job
what a nice song

3. Noun Phrase + is/look + (really) + Adjective.
Contoh ungkapan Compliment menggunakan rumus tadi adalah:
Your hair is really beautiful
The woman’s bag looks wonderful
The actor’s performance on the stage is really attractive
Your blouse is really beautiful.
Your job looks great!

4. Noun/Pronoun + (really) + like/love + Noun Phrase.
Berikut beberapa ungkapan compliment bahasa Inggris yang menggunakan rumus ini:
We all really love your performance
All teachers really love your commitments
His father really like his test result
I really like your dress.
I love your new apartment.

5. Pronoun + is + (really) + Adjective + Noun Phrase.
Berikut adalah contoh beberapa kalimat bahasa Inggris yang menunjukkan compiment dengan rumus ini
That is a really beautiful t-shirt
This is a really wonderful painting

 

PENGERTIAN MODIFIER

 

 

Modifier adalah kata, phrase atau clause di dalam bahasa Inggris yang memiliki fungsi sebagai adjective (kata sifat) atau adverb (kata keterangan) yang menerangkan kata atau kelompok kata lain. Dalam bahasa Inggris, kata atau kelompok kata yang diterangkan tersebut dikenal dengan Head. Berikut penjelasannya:

  • Fungsi sebagai adjective (dapat berupa simple adjective, adjective phrase, clause, participle atau infinitive): menerangkan noun
  • Fungsi sebagai adverb (dapat berupa simple adverb, adverb phrase, clause, prepositional phrase atau infinitive): menerangkan verb, adjective atau adverb lain.

Modifier yang muncul sebelum Head disebut dengan Premodifiers, sedangkan modifier yang muncul setelah Head disebut dengan Postmodifiers.

CONTOH MODIFIER

 

  1. Sebagai adjective
  • She found a chocolate put on my bag

‘Put on my bag’ (participial phrase) berfungsi sebagai adjective yang menerangkan ‘chocholate’ (noun)

  • The magazine that Rena has read is very interesting

‘that Rena has read’ (adjective clause) berfungsi untuk menerangkan ‘the book’ (noun)

  1. Sebagai adverb
  • He plays violin so beautifully

‘So beautifully’ (adverb phrase) berfungsi untuk menjelaskan ‘plays violin’ (verb)

  • When you went to the school, she came

‘When you went to the school’ (adverb clause) menjawab pertanyaan “When did she come?’

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengertian Simple Present Tense

Simple present tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk menyatakan fakta, kebiasaan, atau kejadian yang terjadi pada saat ini.

Fungsi dan Contoh Kalimat Simple Present Tense

Fungsi Contoh Kalimat Simple Present Tense
Simple present tense untuk menyatakan habitual action(kebiasaan) dimana sering digunakanadverb of frequency (always, often, usually, every day/week, month, all the time, etc) sebagai time signals. He always consumes low GI rice.
(Dia selalu mengonsumsi beras rendah GI.)
She sends much money to her parents in the village every month.
(Dia mengirimkan banyak uang kepada orangtuanya di desa setiap bulan.)
Factual (kebenaran umum/fakta yang tak terbantahkan) The sun rises from the east and sets in the west.
(Matahari terbit dari ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat.)
Water boils at 100 degrees Celcius.
(Air mendidih pada suhu 100 derajat celcius.)
Simple present tense digunakan untuk membuat simple statement yang berlaku general (berlaku kapan saja) maupun tidak general (menggunakanverb be). live in Jakarta.
(Saya tinggal di Jakarta)
She is so beautiful.
(Dia sangat cantik.)
He’s angry.
(Dia marah.) [tidak general: terjadi sekarang]
Simple present tense menggunakanstative verb untuk menyatakan perasaan (feeling), indera (sense), pikiran (mental state), atau kepemilikan (possession). She loves dancing.
(Dia suka menari.)
see tears in your eyes.
(Saya melihat air mata di matamu.)
We agree with the speaker’s opinion.
(Kami setuju dengan pendapat pembicara tersebut.)
My brother owns a new house.
(Saudaraku memiliki rumah baru.)
Simple present tense digunakan untuk membicarakan rencana atau jadwal di masa depan namun memiliki jangka waktu dekat dengan sekarang. Umumnya membicarakan tentang transportasi atau eventVerb yang biasa digunakan antara lain: arrive,comeleave. The ship leaves the harbour this night at 7 o’clock.
(Kapal meninggalkan pelabuhan malam ini jam 7.)
He arrives from Osaka at 1 pm.
(Dia tiba dari Osaka jam 1 siang.)
The ceremony starts at nine.
(Upacara dimulai jam sembilan.)
Simple present tense digunakan untuk memberikan instruksi atau serial aksi. You add a glass of coconut milk into a pan and then boil it.
(Kamu tambah segelas santan ke dalam panci lalu rebus.)
You go straight ahead then turn left.
(Kamu jalan lurus ke depan lalu belok kiri.)
Simple present tense digunakan padaconditional sentence tipe 1. If you meet the naughty boy, your parents will be angry.
(Jika kamu bertemu dengan anak nakal itu, orangtuamu akan marah.)
I will go swimming if I have free time.
(Saya akan pergi berenang jika ada waktu.)

 

Pengertian Simple Past Tense

Simple past tense adalah suatu bentuk kata kerja sederhana untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi di masa lampau. Pada simple past tense, waktu kejadian (yesterday, last two days, last year) atau periode waktunya (for two months, for a day, for an hour) dapat disebutkan secara spesifik.

 

Beberapa Fungsi dan Contoh Kalimat Simple Past Tense

Fungsi Contoh kalimat Simple Past Tense
Simple past tense untuk membicarakan aksi yang terjadi dengan durasi waktu tertentu di masa lampau. Preposition “for” dapat digunakan untuk menyatakan periode waktu kejadian. Vina and I went to the Ragunan zoo three months ago.
(Saya dan Vina pergi Ragunan tiga bulan lalu.)
Did he come on time yesterday?
(Apakah dia datang tepat waktu kemarin?)
The party started at 10.00 a.m.
(Pesta mulai jam sepuluh pagi.)
Did you sleep enough last night?
(Apa kamu cukup tidur semalam?)
studied civil engineering for almost 4 years.
(Saya belajar teknik sipil selama hampir 4 tahun.)
Simple past tense untuk membicarakan kebiasaan pada masa lampau. Subordinate conjunction “when” biasanya digunakan pada situasi ini. I often did exercises in the gym when I lived in Bandung.
(Saya sering berlatih di gym ketika tinggal di Bandung.)
When I was a senior high school student, I always got up at 4 am to study.
(Ketika saya sma, saya selalu bangun jam 4 pagi untuk belajar.)
Untuk menunjukkan bahwa ada aksi berdurasi pendek (simple past tense) yang terjadi ketika suatu aksi berdurasi panjang (past continuous tense) sedang berlangsung. I was reading a journal in the library when someoneburped out loud.
(Saya sedang membaca jurnal di perpustakaan ketika seseorang bersendawa keras.)
Untuk menunjukkan bahwa suatu aksi (simple past tense) langsung mengikuti aksi yang telah selesai (past perfect tense). I had already finished my breakfast when he picked me up.
(Saya telah selesai sarapan ketika dia menjemput.)
Simple past tense digunakan padaconditional sentence type 2. If she studied hard, she would be pass.
(Jika dia belajar keras, dia akan lulus.)
would buy a sport car if I had much money.
(Saya akan membeli mobil sport jika punya uang banyak.)

 

Pengertian Simple Future Tense

Simple future tense adalah suatu bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan bahwa suatu aksi terjadi dimasa depan, secara spontan atau terencana.

 

Fungsi dan Contoh Kalimat Simple Future Tense

Fungsi Contoh kalimat
Simple future tense (will) untuk membuat keputusan secara spontan untuk melakukan sesuatu (tanpa rencana). Wait a minute. I will change my clothes.
(Tunggu sebentar. Saya akan mengganti baju.)
You look nervous. I’ll give you a glass of water.
(Kamu tampak cemas. Saya akan memberimu segelas air.)
Simple future tense (will) untuk memerediksi masa depan (tanpa rencana). The doom will not happen in 2014.
(Kiamat tidak akan terjadi pada tahun 2014.)
Which hotels do you think will offer the best service?
(Hotel yang mana yang kamu pikir akan menawarkan pelayanan terbaik?)
He’ll be angry.
(Dia akan marah.)
The sandstorm will come.
(Badai pasir akan datang.)
I think he will pass.
(Saya pikir dia akan lulus.)
Present continuous tense digunakan untuk menyatakan arrangement(rencana yang sudah dipikirkan dan dibahas dengan orang lain). I’m visiting South Korea tomorrow.
(Saya akan mengunjungi Korea Selatan besok.)
She’s going to the physiotherapist next monday.
(Dia akan ke fisioterapis senin depan.)
Simple future tense dengan “going+to” untuk menyatakanintention (rencana dimasa depan yang sudah dipikirkan sebelumnya). I’m going to send this letter tomorrow.
(Saya akan mengirimkan surat ini besok.)
He is going to go to French to continue his study.
(Dia akan pergi ke Perancis untuk melanjutkan sekolahnya.)
Simple future tense digunakan untuk membentuk conditional sentence type 1. I will come if they invite me.
(Saya akan datang jika mereka mengundang saya.)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengertian Subject-Verb Agreement

Subject-verb agreement adalah persesuaian antara verb (kata kerja) dengan subject kalimat dalam halnumber, yaitu: singular (tunggal) atau plural (jamak). Subjek dapat berupanoun (kata benda), pronoun (kata ganti), atau konstruksi lain yang berakting sebagai noun, seperti gerunddan infinitive. Pada dasarnya, singular subject (subjek tunggal) menggunakan singular verb(kata kerja tunggal), sedangkan plural subject (subjek jamak) menggunakan plural verb (kata kerja jamak).

 

Contoh Kalimat

No Contoh Kalimat Subject-Verb Agreement
1 My boss always comes on time.
(Bos saya selalu datang tepat waktu.)
2 They like eating out. (Mereka suka makan diluar.)
3 He is working. (Dia sedang bekerja.)

 

Either

 

I study English. (Saya belajar Bahasa Inggris)

Benny studies English. (Beni belajar Bahasa Inggris)

Penggabungan kedua kalimat tersebut adalah:

I study English and Benny studies English.

Untuk meringkas kalimat tersebut, kita bisa menggunakan kata “so” dan “too”.

– I study English and so does Benny.

(Saya belajar Bahasa Inggris dan Benny juga.)

– I study English and Benny does too.

(Saya belajar Bahasa Inggris dan Benny juga.)

 

 

 

 

neither

 

Contoh :

I don’t study English. (Saya tidak belajar Bahasa Inggris)

Benny doesn’t study English. (Beni tidak belajar Bahasa Inggris)

 

Penggabungan kedua kalimat tersebut adalah:

I don’t study English and Benny doesn’t study English.

 

Untuk meringkas kalimat tersebut, kita bisa menggunakan kata “either” dan “neither”.

– I don’t study English and Benny doesn’t either.

(Saya tidak belajar Bahasa Inggris dan Benny juga.)

– I study English and neither does Benny.

(Saya tidak belajar Bahasa Inggris dan Benny juga.)
Gerund adalah suatu kata yang dibentuk dari verb dengan ditambahkan suffix –ing dan berfungsi sebagai noun. Walaupun berfungsi sebagai noun namun masih bertingkah seperti verb jika berada di dalam frasanya (gerund phrase), seperti: diikuti direct objectjika gerund berasal dari transitive verb atau dibatasi maknanya dengan adverb.
 

 

Expression Contoh Kalimat
Worth It is worth reading the book.
Rather than I prefer to sleep rather than going to the party.
Instead of Instead of paying the baggage fees, she will only carry a small backpack.

 

 

 

 

 

 

 

http://brainly.co.id/tugas/3335120

http://www.wordsmile.com/pengertian-macam-contoh-kalimat-verbs

http://enjhay-english2.blogspot.co.id/2011/04/kalimat-subject-object.html

http://www.ef.co.id/englishfirst/englishstudy/modifier-dalam-bahasa-inggris.aspx

http://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-simple-present-tense

http://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-simple-past-tense

http://www.wordsmile.com/pengertian-rumus-contoh-kalimat-simple-future-tense

http://www.wordsmile.com/pengertian-contoh-kalimat-subject-verb-agreement

http://www.kursusmudahbahasainggris.com/2014/08/penggunaan-kata-so-too-either-dan.html

http://www.wordsmile.com/pengertian-penggunaan-contoh-kalimat-gerunds

 

 

Etika Bisnis

  • Contoh Kasus Whistle Blowing

Pengungkap aib adalah istilah bagi karyawan, mantan karyawan atau pekerja, anggota dari suatu institusi atau organisasi yang melaporkan suatu tindakan yang dianggap melanggar ketentuan kepada pihak yang berwenang. Secara umum segala tindakan yang melanggar ketentuan berarti melanggar hukum, aturan dan persyaratan yang menjadi ancaman pihak publik atau kepentingan publik. Termasuk di dalamnya korupsi, pelanggaran atas keselamatan kerja, dan masih banyak lagi.

Whistle blower bukanlah sesuatu yang baru melainkan sesuatu yang sudah lama ada. Whistle Blower menjadi sangat polpuler di Indonesia karena  pemberitaan yang menimpa Komisi Pemilihan Umum dengan pihak Whistle Blower (Khairiansyah, mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)). Itu adalah salah satu contoh di Indonesia, sebenarnya masih banyak contoh-contoh lain di luar Indonesia yang menjadi Whistle Blower. Skandal yang terjadi ditubuh KPU adalah sekandal keuangan. Kita perlu ketahui bahwa skandal perusahaan tidak hanya menyangkut keuangan melainkan segala hal yang melanggar hukum dan dapat menimbulkan tidak hanya kerugian tetapi ancaman bagi masyarakat.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PR FAJAR BERLIAN TULUNGAGUNG

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PR FAJAR BERLIAN TULUNGAGUNG

Penulis: Desi Rahmawati

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tulungagung

Pendahuluan

Sumberdaya merupakan aset perusahaan yang paling unik, paling rentan, paling murni dan sukar diperkirakan. Setiap karyawan memiliki seperangkat latar belakang yang berbeda, yang akan mempengaruhi harapan masing- masing dan pada gilirannya akan mempengaruhi dinamika hubungan antara manusia dan organisasi perusahaan. Harapan individual atau kelompok karyawan boleh jadi sama, tidak sama atau sama sekali bertentangan dengan harapan perusahaan. Interaksi dua harapan dan tujuan itu beserta negoisasinya mempengaruhi kontrak psikologis yang mewujud dalam budaya organisasi.

Di dalam Organisasi masalah yang sering dihadapi adalah mengapa beberapa karyawan bekerja lebih baik dari pada karyawan lain, merupakan suatu pertanyaan yang terus menerus muncul dan selalu dihadapi para pimpinan unit kerja, ada karyawan mempunyai kemampuan dan ketrampilan serta semangat kerja yang sesuai dengan harapan organisasi, adakalanya karyawan yang mempunyai kemampuan dan ketrampilan tetapi tidak mempunyai semangat kerja yang tinggi, sehingga kinerja tidak sesuai dengan harapan organisasi, hal ini kiranya dapat dipahami karena dalam suatu organisasi terdiri dari individu–individu yang mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda satu sama lainnya dengan tujuan organisasi.

Pada dasarnya suatu instansi bukan saja mengharapkan pegawai mau dan mampu bekerja secara giat, tetapi bagaimana memiliki motivasi yang tinggi dari setiap pegawai guna meningkatkan kinerjanya. Sumber daya manusia merupakan faktor yang dominan dalam mencapai tujuan organisasi perlu mendapat perhatian secara khusus. Pimpinan unit kerja atau instansi memiliki kewajiban untuk selalu memotivasi pegawai agar meningkatkan kinerjanya, dengan demikian kerjasama dan saling memahami tugas dan fungsi dari setiap unit kerja sangat diperlukan.

Di dalam PR Fajar Berlian Tulungagung sangat bervariasi keadaan pegawai mulai dari tingkat kemampuan hingga kemauan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan, memiliki motivasi yang berbeda-beda pula sebagaimana yang tersebut diatas. Dengan demikian seorang pemimpin unit kerja atau instansi harus memiliki visi kedepan yang dapat dipergunakan sebagai gambaran yang akan dicapai oleh instansi yang bersangkutan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan motivasi seseorang menjadi tinggi, diantaranya adalah gaji atau upah (reward ), prestasi, afiliasi, kekuasaan atau karier. Menurut hasil beberapa penelitian khususnya tentang sumber daya manusia disebutkan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja. Prestasi karyawan merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Dari uraian di atas maka tampak jelas bahwa peranan motivasi dalam menunjang pemenuhan kebutuhan berprestasi sangat besar, atau dengan kata lain motivasi mempunyai hubungan yang positif terhadap produktivitas kerja, ini sejalan dengan pendapat Amstrong (1998 : 75) yakni “Hubungan antara motivasi dan produktivitas kerja adalah sesuatu yang positif”, meningkatnya motivasi akan menghasilkan lebih banyak usaha dalam produktivitas kerja yang lebih baik, dan sebaliknya.

Dengan demikian suatu pengetahuan dan pemahaman secara komprehensif terhadap faktor-faktor penentu yang dapat meningkatkan motivasi karyawan haruslah diidentifikasi secara lebih dini. Melalui penelitian ini penulis ingin mengkaji “Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PR Fajar Berlian Tulungagung”.

Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan ulang berlangsung secara sadar.

Dalam buku manajemen sumber daya manusia dijelaskan bahwa ”Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidaksinambungan” (Martoyo : 2000:165).

Motivasi merupakan suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seseorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan dari luar yang ada, pada intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non materi yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.

Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar Kunci Keberhasilan bahwa” Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahakan daya dan potensi agar mau bekerjasama secara produktif untuk mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, mau bekerja dan antusias mencapai hasil yang optimal.(Hasibuan : 2001:34).

Sedangkan Manullang dalam buku Sumber Daya Manusia mendefinisikan motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain. Dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki oleh orang tersebut.(Manullang : 2000: 14).

Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau yang tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan atau yang tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.

Analisis dalamjurnal ini

Diery dalam buku Beginning to Unlock The Black Box In The HR Form Performance Relationship berpendapat bahwa “Motivasi terdiri dari 4 dimensi:

1.Evaluasi Kinerja

Kesempatan untuk memperoleh komisi lebih banyak diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

2.Kenaikan Gaji

Dengan kesempatan untuk memperoleh komisi lebih banyak dapat meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.

3.Bonus

Dengan pemberian bonus, motivasi kerja untuk meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.

4.Kesempatan promosi

Pemberian promosi yang sama setiap karyawan, dapat meningkatkan kinerja karyawan” (Gardner : 2001 : 65)

Kesimpulan

1.PR Fajar Berlian Tulungagung dihadapkan pada masalah peningkatan produktivitas kerja karyawan yang dilakukan dengan memberikan motivasi melalui peningkatan dalam pemberian Gaji, Bonus dan promosi.

2.Variabel Gaji, Bonus dan Promosi mempunyai pengaruh signifikan sebesar 0.342 = 34.2%. Artinya bahwa variable Y (Produktivitas Kerja yang terbentuk) dipengaruhi sebesar 34.2% oleh Bonus(X1), Gaji (X2) dan Promosi (X3) sedangkan sisanya 65.8% dipengaruhi oleh Variabel independen yang lainnya, dimana variabel Bonus (X1) didapatkan t hitung sebesar 2.872 dengan p-value sebesar 0.006. Karena t hitung lebih besar t tabel (2.872 > 2.003) atau p-value t lebih kecil dari 5% (0,006 < 0,05), maka secara parsial variabel Bonus (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Produktivitas Kerja yang terbentuk) terhadap karyawan PR Fajar Berlian Tulungagung, sedangkan variabel Gaji (X2) didapatkan t hitung sebesar -0,655 dengan p-value sebesar 0.006. Karena t hitung lebih kecil darit tabel (-0,655 < 2.003) atau p-value t lebih besar dari 5% (0,515 > 0,05), maka secara parsial variabel Gaji (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Produktivitas Kerja yang terbentuk). Variabel Promosi (X3) didapatkan t hitung sebesar 0,084 dengan p-value sebesar 0.933. Karena t hitung lebih kecil dari t tabel (0,084 < 2.003) atau p-value t lebih besar dari 5% (0,933 > 0,05), maka secara parsial variabel Promosi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Produktivitas Kerja yang terbentuk) terhadap karyawan PR Fajar Berlian Tulungagung.

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN KONSUMEN

Naufal Hammada

15212262

3ea23

perilaku konsumen (soft skill)

  1. Definisi KEBUDAYAAN

Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:

  1. Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul;
  2. Moralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda.
  3. Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut.
  4. Penghargaan dan Sanksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik.
  5. Tanggung jawab untuk memilih : adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
  1. PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

Faktor budaya merupakan suatu yang paling memiliki pengaruh paling luas pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang, terutama dalam perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian. Dalam perkembangan sejarah budaya konsumsi maka masyarakat konsumsi lahir pertama kali di Inggris pada abad 18 saat terjadinya tekhnologi produksi secara massal. Tekhnologi yang disebabkan oleh berkembangnya revolusi industri memungkinkan perusahaan-perusahaan memproduksi barang terstandarisasi dalam jumlah besar dengan harga yang relatif murah.

Dengan adanya kebudayaan, perilaku konsumen mengalami perubahan. Dengan memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat, dapat membantu pemasar dalam memprediksi penerimaan konsumen terhadap suatu produk. Pengaruh budaya dapat mempengaruhi masyarakat secara tidak sadar. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima

begitu saja.

  1. STRUKTUR KONSUMSI 

dari bahasa belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda baik berupa barang maupu jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai  barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (Jawa: kulakan), maka dia disebut  pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen. Secara matematis struktur konsumsi yaitu menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D

1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

  1. PERUBAHAN NILAI

Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :

  1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.
  2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
  3. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.

Kebudayaan yang semakin berkembang mengakibatkan pembelian dan konsumsi yang berubah pula. Kebudayaan secara tidak langsung telah mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan manusia. Para pemasar dapat melihat perkembangan kebudayaan dengan cara melalui penjualan produk yang dijual pada konsumen serta pengaruhnya terhadap pembelian dan konsumsi mereka. Seraya melihat perubahan-perubahan nilai kebudayaan yang terjadi pada masyarakat.

Strategi pemasaran juga memiliki makna yang dipercaya bersama, seperti reaksi masyarakat terhadap iklan. Masyarakat Amerika terbiasa mengungkap iklan dengan secara langsung dan terbuka, bahkan dianggap terlalu ‘fulgar’ atau emosional oleh sebagian masyarakat di negara lain. Atau promosi diskon dan penjualan murah, di sebagian masyarakat bisa dianggap positif tetapi bagian masyarakat lain bisa berbeda dan justru sering mendapat reaksi negatif karena adanya anggapan bahwa barang yang didiskon pasti tidak berkualitas dan barang sisa, cuci gudang atau barang yang tidak laku. Sehingga pemasar harus hati-hati menangkap makna budaya dari produk dan merek yang akan dipasarkan dengan melihat lingkungan budaya yang melekat pada target pasar yang akan dipilihnya.

  1. DAMPAK NILAI-NILAI INTI TERHADAP PEMASAR
  1. Kebutuhan

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

  1. Keinginan

Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya.

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI

Naufal Hammada

15212262

3ea23

perilaku konsumen (soft skill)

  1. Kelas Sosial

Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah:Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.

  1. Status Sosial

Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.

Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.

Pengaruh Kelas Sosial dan Status Terhadap Pembelian dan Konsumsi Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.
Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.
Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya.
Para individu dapat berpindah ke atas maupun ke bawah dalam kedudukan kelas sosial dari kedudukan kelas yang disandang oleh orang tua mereka. Yang paling umum dipikirkan oleh orang-orang adalah gerakan naik karena tersedianya pendidikan bebas dan berbagai peluang untuk mengembangkan dan memajukan diri.
Dengan mengenal bahwa para individu sering menginginkan gaya hidup dan barang-barang yang dinikmati para anggota kelas sosial yang lebih tinggi maka para pemasar sering memasukkan simbol-simbol keanggotaan kelas yang lebih tinggi, baik sebagai produk maupun sebagai hiasan dalam iklan yang ditargetkan pada audiens kelas sosial yang lebih rendah.
Adapun yang merupakan ukuran kelas sosial dari konsumen yang dapat diterima secara luas dan mungkin merupakan ukuran kelas sosial terbaik terlihat dari pekerjaan, pendidikan dan penghasilan Mesir Kuno.

Gaya hidup dari lapisan atas akan berbeda dengan gaya hidup lapisan menengah dan bawah. Demikian juga halnya dengan perilaku masing-masing anggotanya dapat dibedakan sehingga kita mengetahui dari kalangan kelas social mana seseorang berasal.
Eklusivitas yang ada sering membatasi pergaulan diantara kelas social tertentu, mereka enggan bergaul dengan kelas social dibawahnya atau membatasi diri hanya bergaul dengan kelas yang sama dengan kelas mereka.
Pola perilaku kelas social atas dianggap lebih berbudaya dibandingkan dengan kelas social di bawahnya. Sebaliknya kelas social bawah akan memandang mereka sebagai orang boros dan konsumtif dan menganggap apa yang mereka lakukan kurang manusiawi dan tidak memiliki kesadaran dan solidaritas terhadap mereka yang menderita. Pemujaan terhadap kelas sosialnya masing-masing adalah wujud dari etnosentrisme.

sumber :

http://okayana.blogspot.com/2010/06/kelas-sosial-status-sosial-peranan.html
http://nengmanist.blogspot.com/2012/01/kelas-sosial-terhadap-konsumsi.html

PENGARUH INDIVIDU DAN KELUARGA TERHADAP PEMBELIAN KONSUMEN

Naufal Hammada

15212262

3ea23

perilaku konsumen (soft skill) 

  1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen adalah perilaku dari konsumen dari mulai mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengganti produk barang dan jasa yang sesuai harapan dan dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Loudon dan Della Bitta (1993), perilaku konsumen adalah “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Yang artinya, perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.

Ada 2 wujud konsumen yaitu :

  1.  Personal Consumer, yaitu konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
  2.   Organizational Consumer, yaitu konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli.

Berdasarkan landasan teori, ada 2 faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

  1. Faktor eksternal, yaitu merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.
  2.  Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi individu :

  1. Faktor Sosial

– Pengaruh Pribadi

Sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi oleh orang-orang yang berada disekitar kita. Konsumen dipengaruhi oleh pendapat pribadi dari orang-orang yang berada disekitarnya, bahkan peran opinion leader yang memberikan nasihat, saran dan masukan kepada konsumen berpengaruh dalam pengambilan keputusan dalam proses pembelian.

– Group

Sikap dan perilaku individu banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok kecil. Dimana kelompok tersebut secara langsung (primary groups) dan tidak langsung (secondary groups) yang mempunyai interaksi satu dengan yang lain sehingga group memiliki peran dalam mempengaruhi individu dalam pembelian.

– Keluarga

Keluarga mempunyai  peran terbesar dalam mempengaruhi individu dalam pembelian suatu  produk karena keluarga pula yang mempunyai peran paling banyak dalam interaksi seorang individu. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah menjadi penelitian yang luas.Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak kerap menjadi unit pengambilan keputusan yang utama. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan saudara kandung mendapatkan orientasi atas agama, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan, jika pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan anak-anak. (Rangkuti, 2002 :100).

– Peran dan status

Peran merupakan aktivitas yang diharapkan seseorang sesuai orang-orang dalam lingkungan sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.

  1. Faktor Personal

– Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk seorang individu, dimana dengan situasi tersebut seseorang akan melakukan keputusan terhadap produk mana yang akan ia beli yang terjangkau dengan keadaan ekonominya pada saat ini.

– Gaya hidup

Gaya hidup seseorang akan membentuk pola kehidupan yang membentuk aktivitasnya, dimana seseorang dapat mengekspresikan dengan menunjukkan ketertarikan dan opini terhadap suatu produk.

-Umur

Seseorang akan merubah pilihan produknya seiring dengan siklus kehidupannya. Umur tentulah memiliki peran penting dalam mengambil keputusan untuk tetap pada suatu produk atau menggantinya dengan yang lebih terasa manfaatnya.

– Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pembelian, perbedaan dalam pekerjaan akan berbeda pula pembeliannya.

– Situasi

Perilaku konsumen dapat berubah, kadangkala perubahan ini bisa tidak menentu dan tidak dapat diramalkan, sehingga perubahan ini dapat diprediksi dengan menggunakan penelitian dan dimanfaatkan sebagai strategi. Misalnya Pembelian pakaian akan meningkat pada hari raya Idul Fitri,Natal,dan sebagainya.

  1. Faktor Psikologis

– Motivasi

Kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencari produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Ketika satu level kebutuhan terpenuhi maka seseorang akan mencari sesuatu yang ada memuaskan kebutuhannya pada level selanjutnya (teori marslow).

– Persepsi

Presepsi seorang konsumen akan mempengaruhi dia dalam pembelian suatu produk. Seorang konsumen akan menerjemahkan setiap informasi yang ia dapat yang kemudian akan membentuk suatu opini yang kuat terhadap suatu produk sehingga mempengaruhi keputusan yang akan diambil dalam pembelian suatu produk.

– Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses mempelajari, memperhatikan, menyimpulkan suatu hal yang terus berkembang dan berubah seiring informasi terbaru yang ia terima.

  1. Faktor Kultur

– Sub Kultur

Sekelompok orang yang memiliki kesamaan agama, daerah atau bangsa seseorang.

– Kelas Sosial

Penggelompokkan individu berdasarkan suatu kesamaan sesuai dengan kelas sosial dimana dia berada.

  1.   Penentu keputusan pembelian pada suatu keluarga

Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran anak, dan status pekerjaan.

Keluarga sama dengan perusahaan, jadi keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua orang dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabot rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk lain. Anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.

Sources :

http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/01/pengaruh-individu-terhadap-perilaku.html

http://suciamaliah.blogspot.com/2011/10/pengaruh-individu-dalam-perilaku.html

http://laelatulafifah.blogspot.com/2013/12/pengaruh-keluarga-dan-rumah-tangga.html

http://syifawoles.blogspot.com/2014/01/pengaruh-individu-terhadap-perilaku.html

http://esty.staff.uns.ac.id/pengaruh-lingkungan-terhadap-perilaku-konsumen/

KOMUNIKASI DAN PERILAKU KONSUMEN

naufal hammada

15212262

3ea23

perilaku konsumen (soft skill)

  1. DEFINISI KOMUNIKASI

Pada dasarnya, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang di tawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen  potensial agar berhasrat untuk masuk ke dalam hubungan pertukaran. Pada tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya mendukung transaksi dengan menginformasikan, membujuk dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.

  1.  JENIS-JENIS KOMUNIKASI:
  1. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran, komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentranfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.

Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut bauran pemasaran seperti yang dijelaskan diatas, penjualan tatap muka, humas, promosi penjualan, publisitas serta perusahaanan langsung. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.

  1. Komunikasi Persuasif

Manusia dan komunikasi merupakan satu kesatuan. Komunikasi melekat pada diri manusia, sehingga kita tidak bisa tanpa komunikasi. Keberadaan komunikasi, karena begitu melekatnya pada diri manusia sering tanpa disadari. Manusia cenderung beranggapan bahwa dirinya mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi. Akibatnya, masalah-masalah yang muncul yang berkaitan dengan komunikasi, seringkali diselesaikan sendiri.Dalam mempelajari komunikasi persuasif, memahami aspek filosofis komunikasi persuasif, sangat ditekankan. Hal ini mengingat bahwa komunikasi persuasif, sebagaimana halnya ilmu-ilmu yang lain, memiliki tiga aspek filosofis keilmuan, yaitu aspek ontologi, aspek epistemologi, dan aspek aksiologi.

Sumber : http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2013/01/komunikasi-dan-perilaku-konsumen.ht

Mengukur Perilaku Konsumen Terhadap Produk

Nama                :    Naufal Hammada

Kelas                :     3ea23

Mata Kuliah     :      Perilaku Konsumen (Softskill)

Mengukur Perilaku Konsumen Terhadap Produk

  1. DEFINISI SIKAP KONSUMEN

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor yang berpengaruh dalam keputusan konsumen karena konsep sikap yang berkaitan dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek dalam menyukai suatu objek atau dapat merupakan kepercayaan konsumen terhadap berbagai manfaat dari suatu produk. Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen terhadap suatu objek, atribut atau manfaatnya dimana kepercayaan bersama sikap dan perilaku berkaitan dengan atribut produk. Atribut produk sendiri merupakan karakteristik yang terdapat pada suatu produk.

  1. HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN

Menurut James F, Roger D, Blackwell ,Paul W , dan Miniard dalam Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.

Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

  1. MEMPREDIKSI PERILAKU DENGAN SIKAP KONSUMEN

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku Konsumen, antara lain:

  • Tingkat Keterlibatan Konsumen
  • Pengukuran sikap
  • Pengaruh orang lain
  • Faktor situasional
  • Pengaruh merek lain
  • Kekuatan sikap

MODEL PERUBAHAN KEPERCAYAAN,SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN
Setelah mempelajari hal diatas maka selanjutnya pemasar harus dapat mengetahui model perubahan kepercayaan,sikap dan perilaku,dimana dalam model ini Proses perubahan di mulai dengan pesan /komunikasi dengan maksud membujuk.

Pemprosesan informasi pesan kemudian terjadi. Pada titik ini ,proses perubahan terjadi melalui jalur yang berbeda yaitu :
Jalur pengambilan keputusan(dapat di pelajari dengan a.proses Perubahan Sikap Berdasarkan
Elaboration Likelihood Model,b.Model Multiatributdan c .Model Reasoned Action atau Model Behavioral Intentions.).
Jalur eksperiental(dapat dipelajari dengan.A.Balance Theory,Bmempengaruhi sikap dengan teori pertimbangan sosial.).
Jalur Pengaruh perilaku(dapat di pelajari dengan A.Mempelajari pengaruh Behaviorial).
Hal diatas merupakan hal-hal yang dapat di perhatikan di dalam sikap dan alasan terkhir adalah mengapa perusahaan perlu mengubah Sikap Konsumen alasannya sebagai berikut :
1.Perusahaan ingin memunculkan segmen baru,dengan memunculkan segmen baru maka perusahaan dapat menambah income dari pengguna yang sudah ada maupun pengguna yang baru karena membutuhkan segmen tersebut.
2.Menghadang kecenderungan Negative Demand. Perusahaan harus menghadang atau mencegah negative demand dalam perubahan sikap konsumen yaitu agar tidak terjadi penurunan permintaan produk.
3.Memperluas lini Produk. Perusahaan berusaha mengubah sikap konsumen untuk menyesuaikan dengan lini produk yang baru.
4.Untuk membangun keunggulan Kompetitif. Agar perusahaan memiliki position yang positive di mata konsumen.

Sumber :

– http://boetarboetarzz.blogspot.com/2012/11/sikap-konsumen.html

– http://blogs.unpad.ac.id/v12stawberry/2011/12/02/sikap-konsumen/

– http://generasi1990.blogspot.com/2011/04/sedikit-teori-pemahaman-sikap-dalam.html

– http://planetkurikuri.wordpress.com/2011/04/30/bab-vii-sikap-konsumen/

– http://matasiswa.blogspot.com/2012/06/sikap-dan-perilaku.html